Lintas Samudra Internasional — Setidaknya 300 orang yang merupakan tim gabungan pemadam api dan warga lokal dimobilisasi untuk menjinakkan kebakaran lahan di Gunung Kilimanjaro, Tanzania, Sabtu (22/10).
Seperti dilansir dari AFP, api menghanguskan lahan di dekat kamp pendakian, Karanga, yang biasa menjadi tempat para pendaki sebelum ke puncak. Kamp itu berada pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) di sisi selatan gunung dengan puncak tertinggi di Afrika tersebut.
Petugas belum dapat memastikan bagaimana kebakaran lahan itu berawal. Namun, itu adalah kejadian kedua setelah kebakaran lahan yang menghanguskan sekitar 95 kilometer persegi lahan pada Oktober 2020 silam.
Pada kebakaran yang terjadi sejak Jumat malam lalu hingga Sabtu itu, petugas menyatakan tak ada korban jiwa. Turis pendakian gunung dengan puncak tertinggi 5.895 mdpl itu pun telah dievakuasi.
Salah satu petugas lokal mengatakan kebakaran itu mulai dilaporkan terjadi pada Jumat malam, lalu makin menyebar karena angin yang cukup kuat. Sejauh ini, pihaknya belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terdampak.
Pesawat yang membawa anggota taman nasional Tanzania (TANAPA) pun belum mampu mengevaluasi situasi di darat pada Sabtu lalu.
“Awan yang besar dan asap mengadang kami untuk mencapai zona api,” ujar salah satu petugas di Kilimanjaro, Nurdin Babu.
“Kami akan mencoba lagi untuk melihat ketika situasi sudah berkembang,” imbuhnya.
(Tim)