Lintas Samudra Lampung Selatan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Lampung mengatakan bahwa air di Kecamatan Candipuro mulai naik kembali karena terdapat tanggul yang jebol.
“Situasi terkini beberapa titik yang pagi tadi teredam banjir sudah mulai surut airnya dan mudah-mudahan tidak ada hujan susulan, tapi sekarang kami sedang fokus di Candipuro yang airnya mulai naik kembali dikarenakan ada tanggul jebol,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Dulkahar, dihubungi dari Bandarlampung, Kamis malam.
Dia mengatakan ada dua desa di Kecamatan Candipuro yang saat ini sedang dilaksanakan proses penyelamatan dan evakuasi karena debit air mulai naik lumayan cepat.
“Saat ini kami fokus ke desa Banyumas dan Bringin Kencana karena air sudah mulai naik lagi. Warga juga sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” kata dia.
Dia menyebutkan bahwa dari kejadian banjir yang menerjang tiga kecamatan itu saat ini, BPBD masih belum bisa memastikan berapa rumah yang terdampak oleh bencana alam tersebut.
“Kalau dampak rumah yang terdampak masih belum bisa dihitung karena banjir ini merata di beberapa titik dan fokus saat ini masih dalam penyelamatan dan evakuasi,” kata dia.
Apalagi, lanjut dia, malam ini Kecamatan Candipuro di desa Banyumas dan Bringin Kencana airnya mulai naik dengan cepat sehingga fokus personel masih berada di dua daerah ini.
“Fokus dua desa ini dulu karena air lumayan cepat naiknya. Semua personel kami kerahkan dalam peristiwa ini, di dibantu Basarnas dan TNI/Polri dalam penyelamatan dan evakuasi.bahkan Bupati juga ikut meninjau langsung ke lapangan guna memastikan keselamatan warganya,” kata dia.
Dia pun mengungkapkan bahwa setiap titik yang terdampak banjir telah didirikan posko guna evakuasi warga.
“Posko di setiap titik yang terdampak parah sudah didirikan. Untuk bantuan pangan saya mengapresiasi warga lainnya karena banyak yang mengirimkan bantuan untuk sesama tanpa komando, kemudian lainnya akan ditindaklanjuti setelah melakukan evakuasi penyelamatan,” kata dia. (Ngesti)