Tim DVI: Identifikasi Sangat Bergantung Pada Kondisi Jenazah

Cianjur. Lintassamudra.co.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) menjelaskan tentang proses identifikasi jenazah yang ditemukan tertimbun tanah usai gempa berujung longsor di Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Kepala Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman E Purnama, menjelaskan bahwa jenazah yang ditemukan sudah tidak dalam kondisi mudah dikenali dari rekam medis. Hal itu dikarenakan jenazah yang berada di timbunan tanah atau bangunan, juga air membuat keadaannya tidak lagi bagus. Tak dapat dipungkiri, semakin lama ditemukan, kondisi jenazah semakin sulit diidentifikasi.

“Waktu itu relatif. Semakin kita dapat di awal-awal (kejadian), semakin mudah karena kondisinya utuh,” kata Brigjen Nyoman di Cianjur, Jabar, dikutip Minggu (27/11/2022).

Lebih lanjut, Brigjen Nyoman mengatakan ada tiga cara metode identifikasi utama. Pertama, dengan menggunakan sidik jari yang dilakukan oleh tim Inafis.  Kedua, dari gigi, tetapi dengan identifikasi gigi ditemui kendala karena setiap orang tidak selalu memiliki rekam medis perawatan gigi. Dan yang ketiga, melalui sampel DNA dari orang tua. Metode ini memiliki akurasi 99,99%.

Sementara itu, Brigjen Nyoman menjelaskan, apabila hingga akhir terdapat jenazah atau bagian tubuh yang tidak teridentifikasi, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pemda untuk proses pemakaman. Jenazah itu nantinya akan dimakamkan dengan ditandai penomoran.

“Jadi kalau seandainya sampai akhir tidak teridentifikasi, kami akan koordinasi dengan pemda, kemudian dinomori dan dicatat, lalu dikuburkan atau disimpan, tapi biasanya dikubur. Nah tapi dengan catatan dapat diambil kembali jika ada data pembandingnya,” tutupnya.(Red)