Lintassamudra. Jepara
Wajib hati hati seluruh OPD pemerintah Kabupaten Jepara,Kudus,Pati dan daerah lain serta jajarannya .Bahkan juga para petinggi di Desa Desa yang kerap kali jadi sasaran target oknum oknum ngaku wartawan berkeliaran tersebut .Sebab adanya tiga oknum wartawan dari Jepara seperti disebutkan oleh pengelola Cafe di Kudus, ketiga oknum itu telah melakukan pemerasan Cafe yang dikelolanya di wilayah Kota Kretek.
Bahkan sempat terdengar oleh media ini.Adapun modusnya tiga oknum wartawan tersebut adalah (uang bensin). seperti dikatakan pihak pengelola Cafe ,jika salah satunya oknum wartawan itu berambut gondrong, modus mereka adalah minta uang bensin.
Dari nama nama oknum wartawan tersebut persis plek ketiplek pernah diberitakan oleh media online Elang Murianews tanggal 28 November 2023 dengan judul “TUKANG PIJET JADI WARTAWAN di JEPARA”.hingga hal diatas ditindaklanjuti sikap tegas sekda (sekretaris daerah) Jepara yang tidak akan mengakses oknum oknum wartawan merangkap ormas dan LSM, bahkan yang diakses oleh Kominfo Jepara juga akan dianulir.
Rupanya tidak hanya Elang Murianews yang memberitakan perilaku oknum wartawan ada juga dari media dirgantaranews,dengan judul “TIGA OKNUM NGAKU WARTAWAN PENIPU ,PEMERAS HADIRI SIDANG DANIEL KELIMA di PN JEPARA”. Berita itu juga diikuti berita dari media online lintassamudera,garuda86news,derap peristiwa serta media online lainya yang ikut ternoda profesi jurnalisnya oleh perilaku oknum wartawan Jepara.
*Pemerasan Berkedok Uang Bensin*
Seperti informasi yang diterima media ini terkait pemerasan disalah satu Cafe karaoke di Kudus belum lama ini, akhirnya ditelusuri DPP pwo dwipantara.
Sebab seperti diketahui ,hari Rabu 6 Maret 2024 ada seseorang yang mengaku sebagai pengelola cafe karaoke green di Kudus menelepon media ini. Kabarnya tergabung dari organisasi wartawan online,
saat itu,Pengelola Cafe tersebut menghubungi via telepon WhatsApp nya wakil ketua umum DPP pwodwipantara .Adapun dalam pembicaraan telepon WhatsApp, pengelola Cafe yang mengaku bernama Eka menanyakan adanya oknum wartawan dari Jepara, yang bermaksud untuk memeras dirinya serta mengaku dari perkumpulan wartawan online, dan pada saat akan melakukan pemerasan kepada dirinya, dengan kedok uang bensin.Adapun alasannya tiga oknum wartawan tersebut sebagai biaya operasional liputan di Semarang.
Dikatakan oleh Eka ( pengelola Cafe) soal tiga oknum wartawan liar dengan modus uang bensin itu, apakah anggota perkumpulan wartawan online,tanya Eka kepada wakil ketua umum pwo dwipantara dengan agak tersinggung .Sebab tidak ada nama serta foto tiga wajah dari dua oknum wartawan pemeras itu sebagai keanggotaan pwo dwipantara.
Selanjutnya, atas permintaan Eka yang menghendaki agar wakil ketua umum pwo dwipantara datang Cafenya hari Rabo 6/3/2024 di Cafe Green Kudus dengan maksud kroscek dan klarifikasi tiga oknum wartawan online.Lalu wakil ketua umum pwo menyampaikan kedatangannya kepada Eka ,besuk hari Jumat 8/3/2024 baru bisa datang ke Cafe Green .Sebab hari Rabo pahing 6/3/2024, wakil ketua umum yang juga awak media ini lakukan liputan sidang kasus ITE di pengadilan negeri Jepara.
Akhirnya,Jumat malam Sabtu 8 Maret 2024 pada pukul 17.00 wib media ini mendatangi Cafe Green Kudus, selanjutnya datang pengurus Lindu Aji Kudus ikut menemui media ini,sebagaimana permintaan pengelola Cafe.
Dalam pertemuan klarifikasi antara wakil ketua umum pwo dwipantara, Pengurus ormas Lindu Aji Kudus dan pengelola Cafe itu menceritakan adanya tiga oknum wartawan yang memeras berkedok uang bensin.Salah satunya berambut gondrong berada dalam mobil, tidak ikut minta bensin. Kemudian pengelola Cafe itu menunjukkan foto dua oknum wartawan yang memeras berkedok uang bensin kepada perwakilan pwo dwipantara yang dijawab spontan oleh wakil ketua umum yang jurnalis media ini .” Maaf itu bukan keanggotaan kami seperti yang anda sebutkan lewat telepon kemarin.Memang tidak ada anggota pwo dwipantara dari foto oknum tiga dari dua oknum yang kamu sebutkan, tidak ada nama dengan wajah oknum itu,hanya saja diantara oknum wartawan itu sering kali mengikuti pelatihan jurnalistik di program organisasi kami, kelihatannya hanya berburu sertifikat “.Padahal tambah dia lagi,”oknum oknum itu seringkali juga ikut pelatihan jurnalistik dan wawasan etika jurnalistik yang di programkan oleh Dwipa Institute maupun oleh MZK Institute , tetapi sepertinya hanya berburu sertifikat sebagai peserta saja, sedangkan untuk perilaku Etika jurnalistik tak pernah mereka terapkan di lapangan “.terang Waketum pwo dwipantara ,8/3/2024 Jumat malam Sabtu pukul 20.30 wib di Cafe Green Kudus disaksikan pengurus ormas Lindu Aji Kudus
*Sobek Amplop Sambil Marahi Pengelola Cafe*
Cafee green sendiri terletak sebelah barat lampu merah perempatan turut Desa Klumpit ( 200 meter baratnya Rumah makan bangjo joglo sawah) . Masih menurut Eka yang membeberkan tiga dari dua perilaku oknum ngaku wartawan yang memeras dirinya.Diapun mengatakan,”Oknum itu ada tiga orang di dalam mobil rambutnya gondrong, yang dua lagi turun ketemu saya,pada kamis tanggal 22 Februari jam 15.00 wib ,dua oknum itu langsung menghampiri saya dengan tidak sopan, langsung minta uang BBM katanya siih beralasan untuk liputan ke Semarang “.ungkap pria single 23 tahun itu kepada media ini.Lalu masih kata pemuda asli Desa Suruhan Kudus itu menambahkan,” dua oknum ngaku wartawan itu menyebut ada enam orang wartawan didalam mobil , ternyata ada enam orang.Hanya ada satu orang berambut gondrong dalam mobil tidak berani keluar dari mobil, padahal teman di cafe sudah memantau dia,terang Eka di dalam lobi Cafe Green.
Lanjut kata pria pengemar rokok Marlboro hitam itu menyebut tiga oknum wartawan bodrex itu lagi.” memang dengan kondisi saat ini pengunjung cafe juga sepi, akhirnya permintaan oknum oknum wartawan itu tidak saya penuhi,saya hanya bisa bantu sekedar saya, namanya minta bantuan,tetapi oknum itu tidak sopan.permintaan untuk beli BBM saya beri uang didalam amplop, setelah amplop diterima langsung disobek didepan mata saya ,wah gak sopan dia “.ujar Eka. Masih kata Eka yang pengelola Cafe Green.”oknum wartawan dari Jepara itu langsung ngomong keras, Kurang ini..! ini apa…! Ben podho penake kabeh tolong ditambahi, tolong minta rokoknya juga “. kata Eka menirukan ucapan oknum wartawan yang berpakain ala aparat hukum ,sambil dirinya mengambilkan rokok merk Sampoerna mild yang diminta oknum wartawan.
Ditanya ciri ciri tiga dari dua oknum wartawan yang menemui dirinya Ekapun menjawab .” mohon maaf ya , yang didalam mobil rambutnya gondrong badannya tinggi kurus dan oknum ngaku wartawan yang satunya badannya agak tambun ( cempluk) mengaku bernama WANTO ,dan yang satunya lagi agak gemuk, sekali lagi maaf di telinganya ada semacam benjolannya, oknum wartawan itu juga memaksa minta rokok merk Sampoerna mild satu bungkus.”beber Eka sembari menawari minuman air mineral kepada media ini.
Sementara Yanta Pengurus ormas Lindu Aji Kudus merasa prihatin atas sikap dan perilaku oknum wartawan dari Jepara yang grayakan, gorong gorong diwilayah kota kretek.
Menurut dia, wartawan yang asli sejatinya dapat fasilitas kesejahteraan dari media itu sendiri, bahkan yang resmi resmi yang profesional cara tupoksi pers malah takut melakukan perbuatan tercela.
” Iya bang otomatis yang benar jurnalis malah tidak keluyuran, apalagi ada alasan liputan kesemarang.di Semarang sendiri sudah banyak wartawan,gak bakal butuh oknum wartawan semacam mereka” .ujarnya kepada media ini Jumat malam 8/3/2024 di Kudus.
Hingga berita ini diturunkan dan diketahui ,salah satu oknum wartawan yang ikut turut minta uang bensin di Cafe Green Kudus,ada salah satu oknum wartawan yang menggadekan ijazahnya,serta tak pernah bayar sewa mobilnya media ini yang dirental selama dua hari dua malam, saat dipergunakan untuk mengantar buyer dari luar negeri yang hendak cari mebel antiq di Jepara. (Team)