Lintassamudra. Jakarta
Pimpinan Komisi I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi DKI Jakarta, Sylviana Murni mengajak seluruh perempuan Jakarta untuk terlibat aktif dalam percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), maupun infrastruktur dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global.
Hal ini disampaikan Sylviana Murni, sekaligus merefleksi Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Menurut Ketua Muaythai DKI Jakarta ini, sosok Kartini merupakan inspirasi bagi kaum perempuan untuk selalu berkarya memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa dan negara.
“Perempuan tidak boleh merasa rendah diri dan ciut menghadapi arus global. Kita tahu dan menyaksikan melalui sejarah bahwa Kartini berjuang keras melahirkan peradaban manusia Indonesia yang cerdas dan terdidik. Di Jakarta sendiri, terlebih menghadapi transisi menuju kota global, maka perempuan wajib ambil peran dan aktif melibatkan diri dalam pembangunan,” ujar Sylviana Murni, Minggu (21/4/2024).
Tokoh perempuan Betawi bergelar Profesor ini pun mengingatkan para ibu untuk selalu mengawasi anak-anak agar terhindar dari pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau LGBT serta judi online yang kini menjadi ancaman nyata bagi generasi bangsa Indonesia.
“Pondasi pertama untuk menciptakan kualitas manusia ada pada diri seorang perempuan. Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Kita sungguh miris melihat ancaman pergaulan yang hari ini sudah masuk pada sektor privacy anak kita, misalnya lewat internet dan gadget. Bagaimana informasi secara bebas dan deras ditangkap sama anak tanpa diketahui orang tua. Maka sebagai Ibu mesti waspada. Harus selalu hadirkan cinta dan kenyamanan buat anak kita,” katanya.
Tantangan selanjutnya, kata Ketua DPD Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) DKI Jakarta ini, adalah menghadapi ke-global-an Jakarta. Menurutnya, di satu sisi status Jakarta adalah keniscayaan untuk menyejajarkan diri dengan kota kelas dunia lainnya. Di sisi lain, lanjutnya, era digital berarti membuka ruang selebar-lebarnya untuk berinteraksi secara bebas dengan masyarakat dunia.
“Jangan dikira peran perempuan tidak penting untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global. Boleh terjadi globalisasi, tapi tidak boleh mendisrupsi nilai-nilai luhur adat, budaya, norma dan aturan agama yang menjadi identitas masyarakat kita selama ini. Adat ketimuran, sopan santun dan adab, namun memiliki intelektual dan integritas. Dan ini titik awal dan akhirnya ada pada peran perempuan,” tegasnya.
“Maka dihari Kartini ini, saya mengajak kaum perempuan, kaum ibu untuk sama-sama meningkatkan kualitas diri kita melalui macam-macam kegiatan positif yang formal maupun tidak formal, sehingga kita sebagai ibu bisa membangun benteng pertahanan dalam keluarga untuk menyiapkan generasi yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya. (Team)