Linda Warga Desa Langon Jepara di Tuduh Penipu Kaliber Klas Kakap, Rusmanidar Warga Riau Jadi Mangsanya

ByRedaksi LStv

Jun 8, 2024

Lintassamudra // Jepara 

Nasib apes dialami Rusmanidar (50 )warga pekan baru jalan Satrio no 16 RT 01/15 Sidomulyo timur markoyan damai pekan baru.Awalnya perempuan yang menggeluti dunia usaha permebelan itu ,mengambil peralatan kursi pelaminan kepada Linda . Perempuan warga RT 7/9, Desa Langon,kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jawa Tengah itu dikenal oleh tetangga , bahkan orang orang yang merasa jadi mangsa serta korbannya menyebut , perempuan dua anak berperawakan kecil itu ruwetnya luar biasa,hingga banyak disebut penipu klas kakap.

 

Rusmanidar yang warga Sido Mulyo, markoyan damai itu pesenan mebel kursi pelaminan kepada Linda adalah lewat online.Awalnya baik baik saja dan lancar, pemesanan hingga pengiriman mebelnya selalu tepat waktu sampai tempat tujuan v.Namun ,lama kelamaan belakangan pesenan mebel Rusmanidar berupa kursi pelaminan diingkari oleh Linda ,seperti dari data yang diterima media ini dengan bukti bukti transfernya Rusmanidar ke nomor rekeningnya Linda.

Perempuan dua anak yang hidupnya jadi penipu kelas kakap itu menerima transferan uang dari Rusmanidar sebagai berikut.

Rusmanidar transfer pertama Rp,7 juta ke rekening Linda pada Juli 2022, kemudian disusul lagi transferan ke dua yaitu Rp,5 juta pada bulan yang sama yaitu Juli 2022.

 

Selanjut lagi ,Rusmanidar kembali transfer yang kali ketiga Rp, 8 juta, ditambah lagi transferan yang keempat Rp,4 juta serta disusulan berikutnya transfer  yang kali kelima Rp,1,5 juta hingga total transfer seluruhnya untuk pesanan kursi pelaminan yang diterima Linda Rp,26 juta.

 

Ruwetnya Linda memang dibuktikan dengan kabar yang  diterima media ini,yakni banyaknya korban korban yang mengaku ditipunya, bahkan terbukti ruwetnya perempuan warga Langon itu ,saat di konfirmasi terkait dengan kasus penipuannya yang merugikan orang lain itu,justru nomor WhatsAppnya jika yang akan komunikasi hingga konfigurasi terkait perilakunya justru nomor WhatsApp yang menghubungi dirinya di blokir.

Dengan melakukan  pengintaian, kabarnya  Linda selalu bersembunyi dan menghindari kasus kasus yang menjeratnya.Kebetulan setelah disanggong di rumah mertuanya,Linda mengaku dengan berbagai alasan.Saat dikonfirmasi dirumahnya pada Senin sore 20/5/2024, pukul 15.00 wib, dia mengaku saat ditanya awak media ini,selalu memberi harapan palsu.Bahkan kabar yang beredar serta informasi yang diterima oleh media ini,Linda mengatakan dengan mengumbar omongan sombongnya dia di bekingi oknum militer dan polisi di wilayah tahunan.” Saya tidak takut, kalau ditakut takuti sama orang yang aku tipu, sebetulnya saya tidak menipu,hanya harus sabar menunggu pengiriman barang barangnya saja , kalau polisi itu justru sering jagong dengan ayah mertua saya,dan pasti nya membantu dibelakang kasus saya ” ,ujar S menirukan ucapannya Linda saat S memberikan  kabar ucapannya Linda kepada Hrn .Hal itu disebutkan S kepada Hrn saat menyinggung uang transferan kursi mebel pelaminan dari warga Pekanbaru yang diduga uangnya digelapkan oleh Linda.

Hingga kabar yang diterima media ini dari tetangga,rekan bisnisnya perempuan berperawakan kecil namun gesit dan lincah dalam hal penipuan itu,warga Langon yang tak mau disebut namanya membenar perilaku Linda.

Bahkan rekan bisnisnya juga mengaku berulang kali jadi korbannya.

Kamis 6 Juni 2024 pukul 15.27 WIB , Linda menemui kuasa korbannya di Desa Ngasem bermaksut minta waktu pelunasan dari uang yang digelapkan.Menurut perempuan kelahiran Demak yang masih nebeng hidupnya ikut mertuanya itu tetap diam didepan kuasa korbannya.Meski demikian Linda terlihat diam saat pertemuan di Ngasem dan mengakui uang yang diembatnya sebagai bentuk kebiasaan menipu orang.(tim)